Jumat, 14 Januari 2011

Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yangpaling sesuai dengan tujuan tersebut adalah :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).
Pengertian Manajemen Pemasaran
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan :
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997).
Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait.
Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.
Konsep Pemasaran
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efi menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang labih baik.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konseop pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan (Swasta, 1996).
Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat (Swasta, 1996).
Selanjutnya akan dibahas tiga factor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swasta, 1996) :
a. Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka :
1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4.Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
5.Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.
Pengertian Segmentasi Pasar
Pasar terdiri atas pembeli dan pembeli berbeda dalam banyak hal. Pasar dapat dibedakan atau disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar bisa diartikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Adapun istilah segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Swasta, 1996).
Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara. Dengan mengacu pada demografi atau gaya hidup, segmentasi pasar dapat dilakukan. Ada beberapa pola berbeda yang akan muncul dalam melakukan segmenatasi pasar ini, yaitu : preferesi homogen, preferensi yang tersebar dan preferensi terkelompok (Kotler, 1997).
Dengan menyatukan program pemasaran yang ditujukan kepada segmen-segmen pasar yang dituju, manajemen dapat melaksanakan pemasaran dengan lebih baik dan dapat menggunakan sumberdaya pemasaran secara efisien. Segmentasi pasar dapat membantu manajemen dalam hal menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang paling menguntungkan, merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, memilih media advertensi, dan mengatur waktu yang sebaik-baiknya.
Dalam melakukan segmentasi pasar ini juga perlu suatu alasan yang cukup baik, misalnya, adanya pasar yang bersifat dinamis dan adanya pasar untuk suatu produk tertentu. Akan tetapi tidak semua segmentasi pasar yang dilakukan efektif. Dengan demikian perlu suatu upaya agar segmentasi pasar yang dilakukan itu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa hal yang mungkin perlu untuk diperhatikan dalam melakukan segmentasi, diantaranya : dapat diukur, dalam jumlah besar, dapat diakses dengan mudah, bisa dibedakan serta dapat diambil tindakan.
Perusahaan yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak segmen yang akan dimasuki. Ada dua factor penting yang mesti diperhatikan dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu daya tarik segmen secara keseluruhan dan sumberdaya perusahaan (Kotler, 1997). Setelah evaluasi dilakukan, perusahaan kemudian mengambil keputusan seberapa banyak segmen yang akan dilayani. Pada tahap evaluasi, ada berapa hal tambahan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih segmen yaitu pilihan etika atas pasar sasaran, interelasi dan segmen-super, rencana serangan segmen per segmen dan kerjasama antarsegmen.
Pengertian dan Karakteristik Jasa
Definisi jasa belum digunakan secara luas oleh pemasar. Ini berkaitan dengan sulitnya diketahui batasan-batasan yang jelas antara organisasi atau unit usaha yang menjadi bagian dari penyaluran barang dengan organisasi yang yang menawarkan jasa.
Dengan demikian jasa, khususnya yang menyangkut jasa pertukaran dapat didefinisikan sebagai :
Jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan (Swasta, 1996).
Unsur penting dalam pengertian tersebut adalah bahwa jasa merupakan suatu produk yang tidak kentara, artinya barang yang dipertukarkan dengan uang adalah suatu yang tidak berwujud. Jasa juga merupakan produk yang tidak bisa ditimbun atau ditumpuk dalam suatu gudang sambil menunggu penjualan. Penyaluran jasa kebanyakannya langsung dari produsen ke konsumen.
Produk jasa ini banyak macam dan jenisnya. Secara umum ada perbedaan antara barang dan jasa yang dapat dilihat, misalnya, pembelian jasa dipengaruhi oleh motif dan emosi, jasa tidak berwujud, bersifat tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, mementingkan unsur manusia, distribusi langsung, tidak memiliki standar dan keseragaman serta jasa tidak terlalu mementingkan adanya peramalan permintaan.
Menurut Alma (1992) konsep tidak berwujud pada jasa mengandung dua arti yang keduanya merupakan tantangan bagi pemasaran, yaitu :
· sesuatu yang tidak dapat disentuh, tidak dapat dipahami.
· Sesuatu yang tidak dapat didefinisikan, tidak mudah diformulasikan
Untuk pemasaran jasa ini diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para pelaksana dibandingkan dengan pemasaran barang.
Sifat – Sifat Khusus Pemasaran Jasa
Dalam pelaksanaan pemaaran jasa oleh pemasar, ada sifat khusus yang membedakan pemasaran jasa dengan pemasaran barang. Sifat khusus tersebut menurut Alma (1992) adalah sebagai berikut :
a. Menyesuaikan dengan selera konsumen
Gejala ini ditandai dengan pasar pembeli yang lebih dominan dalam suasana pasaran jasa. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa. Dalam industri dengan tingkat hubungan yang tinggi, pengusaha harus memperhatikan hal-hal yang bersifat internal dengan cara memelihara tenaga kerja dan mempekerjakan tenaga sebaik mungkin. Inilah yang sering disebut dengan internal marketing, yaitu penerapan prinsip marketing terhadap pegawai dalam perusahaan.
b. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk.
Dalam kenyataan, makin maju suatu negara akan semakin banyak permintaan akan jasa. Ini ada hubungannya dengan hirarki kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan akan jasa. Masyarakat yang belum banyak menggunakan jasa dapat dikatakan bahwa pendapatan masyarakat tersebut belum merata.
c. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan.
Tidak ada jasa yang dapat disimpan. Jasa diproduksi bersamaan waktunya dengan mengkonsumsi jasa tersebut.
d. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud sebagai pelengkapnya.
Karena jasa adalah suatu produk yang tidak berwujud maka konsumen akan memperhatikan benda berwujud yang memberikan pelayanan sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.
e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak terlalu penting.
Ini disebabkan dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan. Akan tetapi ada type pemasaran tertentu yang menggunakan agen sebagai perantara.
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang dengan berbagai alasan berhasrat untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku tersebut, termasuk orang yang kepentingan utamanya adalah pemasaran. Tidak mengherankan jika studi tentang perilaku konsumen ini memiliki akar utama dalam bidang ekonomi dan terlebih lagi dalam pemasaran.
Dengan demikian, perilaku konsumen menurut Engel (1994) adalah sebagai berikut :
Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Subyek ini dapat diancangi dari beberapa prespektif, yaitu : pengaruh konsumen, menyeluruh dan antarbudaya.
Penelitian terhadap motivasi dan perilaku konsumen mendapat arti dalam masyarakat komtemporer di dunia. Ada pula perspektif yang lebih menyeluruh dan memfokuskan pada upaya studi konsumsi untuk mengerti bagaimana manusia berpikir dan berperilaku dalam kegiatan hidup. Pemasar yang berusaha mempengaruhi perilaku konsumen terletak pada premis konsumen adalah raja, motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian, perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasive yang menanggapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu serta pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara social asalkan pengamanan hokum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi (Engel, 1994).
Pengertian Citra
Konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sesuatu bukan hanya mengharapkan sekedar barang saja, akan tetapi ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain itu sesuai dengan citra yang terbentuk dalam dirinya. Suatu perusahaan berkepentingan untuk memberikan informasi kepada publik agar dapat membentuk citra yang baik.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa citra merupakan poin awal untuk sukses dalam pemasaran. Istilah citra atau image ini mulai popular pada tahun 1950-an dalam konteks organisasi, perusahaan, nasional dan sebagainya.
Citra tidak dapat dibuat seperti barang dalam suatu pabrik, akan tetapi citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu. Citra yang ada pada perusahaan terbentuk dari bagaimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi pelayanan.
Suatu perusahaan harus mampu untuk melihat sendiri bagaimana citra yang ditampilkan kepada masyarakat yang dilayani. Perusahaan juga harus bisa memberikan suatu evaluasi apakah citra yang diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan atau jika perlu ditingkatkan lagi.
Jadi citra ini dibentuk berdasarkan impresi atau pengalaman yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu, sehingga pada akhirnya membangun suatu sikap mental. Sikap mental ini nantinya akan dipakai sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan karena citra dianggap mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.
Dengan demikian menurut Alma (1992) citra adalah :
Image is the impression, feeling, the conception which the public has of a company, a conditionally created impression of an object, person or organization atau citra adalah kesan, impresi, perasaan atau konsepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, mengenai suatu obyek, orang atau lembaga.
Ciri – Ciri Pembentuk Citra
Ciri-ciri produk atau jasa yang membentuk suatu citra berkaitan dengan unsur-unsur kegiatan pemasaran. Ciri-ciri pembentuk citra yang sering bersinggungan dengan kegiatan pemasaran, misalnya, merek, desain produk atau jasa, pelayanan, label dan lain sebagainya. Program yang baik dalam suatu perencanaan dalam pengembangan produk atau jasa tidak akan lupa untuk mencantumkan kegiatan perusahaan yang mencakup ciri pembentuk citra untuk produk dan jasa atau perusahaannya.

my litlle bussines..

Bisnis. Apa yang kamu ketahui tentang bisnis??
Penanaman modal atau investasi??? Mendapat keuntungan dari modal yang ditanamkan??? Bangkrut karena gagal???
Dalam usia saya yang baru 18tahun ini, alhamdulillah saya sudah mulai memahami dan menekuni yang namanya bisnis. Saya belajar dari teman-teman saya yang sudah lebih dulu menggeluti bisnis kecil-kecilan ini. Bisnis yang saya tekuni adalah berjualan pulsa.
Mungkin terdengarnya gampang dan mudah dijalani, tapi sebenarnya tidak semudah itu kita dapat menjalankan bisnis ini dengan mudah. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan sebelum bisnis kecil-kecilan ini saya jalankan.
Modalnya memang tidak terlalau besar, begitu pula dengan untungnya, paling dalam satu transaksi hanya mendapat Rp 1000,00. Itupun sebenarnya tidak untung bulat Rp1000,00. Karena harga pulsa yang sebenarnya bisa selisih dari Rp 50,00 – Rp 500,00. Karena itu, bisnis ini harus teliti dan tekun supaya dapat berjalan dengan lancar, dan keuntungan bisa berlipat ganda.
Tapi menurut saya, yang paling penting itu adalah, pasar konsumen yang kita miliki. Paling tidak kita harus mempunyai 2-3 pasar konsumen yang mau dan setia membeli pulsa di kita.
Kenapa??
Karena sekarang ini sudah banyak sekali yang berjualan pulsa model elektrik seperti ini, walaupun dengan harga yang berfariasi. Dan bisa jadi pasar konsumen yang kita andalkan, juga diandalkan sebagai pemasukan oleh counter pulsa lainnya.
Walaupun begitu, Alhamdulillah saya lancar menjalani bisnis kecil-kecilan ini. Sampai sekarang saya mempunyai 5-6 pasar konsumen yang hampir setiap minggu memberi pemasukan ke kantong saya.
Memang untungnya memang tak sebesar yang diharapkan, tapi paling tidak, keuntungan kecil-kecilan itu sudah cukup untuk menambah uang perminggu yang diberikan oleh orang tua saya. Paling tidak, cukup untuk menambah uang fotocopyan catatan saya, dan uang bensin ke kampus.
Mungkin hanya itu yang bisa saya ceritakan, seandainya saya mempunyai pengalaman terbaru, pasti akan saya posting kembali di blog ini. Tunggu saja ya . . . .hhehehehe

Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah yang ada di masyarakat, tenetang kebudayaan, tentang adat-istiadat, dan lain-lain. Selain itu Ilmu Budaya Dasar juga mempunyai tujuan, yaitu :
1. Untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat luas.
2. Melatih sebagai calon pemimpin.
3. Untuk menciptakan pemimpin bangsa yang tidak bersifat kedaerahan.
4. Untuk meningkatkan kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar.
Selain dipelajari untuk tujuan-tujuan di atas, IBD juga mempelajari tentang kehidupan pribadi manusia. Contohnya, kehidupan tentang percintaan, saling kasih mengasihi, dan keadilan.
I. Kasih
Kasih adalah suatu perasaan, atau suatu sikap yang ingin memberi kepada seseorang yang tidak mampu. Tapi, tidak selalu kepada orang yang tidak mampu kita bisa memberi perasaan kasih, tapi juga terhadap orang yang dekat dengan kehidupan kita, misalnya orang tua, kakak-adik, saudara sepupu, ataupun teman dan sahabat.
II. Cinta
Cinta adalah perasaan yang sangat ingin memiliki satu sama lain, dan memberi yang terbaik kepada sesuatu yang kita cintai. Cinta akan selalu mewarnai kehidupan kita. Entah dari cinta kita terhadap orang tua kita, ataupun cinta terhadap pasangan kita dan pekerjaan kita.
Walaupun begitu, cinta juga bisa jadi petaka bagi manusia. Karena ketika kita kehilangan salah satu cinta yang biasa kita dapatkan, maka di saat itu kita akan merasa sangat kehilangan dan perasaan itu pasti sangat menggangu kenyamanan hidup kita.
III. Adil
Adil adalah suatu sikap yang tidak memihak kepada siapapun atau bisa dibilang tidak berat sebelah. Adil sangat diperlukan untuk menghadapi dunia ini. Selain itu, tanpa sikap adil, dunia ini akan menjadi kacau dan tidak benar aturannya.
IV. Kebenaran
Kebenaran erat kaitannya dengan adil. Jika adil sudah diterapkan, maka kebenaran yang sebenarnya akan tercipta. Dengan kebenaran pula, kita akan tahu antara yang mana yang benar dan salah.
V. Keindahan
Indah adalah sesuatu yang kita sangat sukai karena melihatnya. Jika kita melihat sesuatu yang indah, maka kita akan merasa bahagia dan senang.
Keindahan tidak hanya datang dari alam, tapi juga dapat diciptakan oleh manusia. Contohnya adalah lukisan, patung, seni musik dan lain-lain.
Itu semua adalah contoh keindahan yang sangat umum. Bahkan ada beberapa pendapat bahwa keindahan tidak hanya datang dari alam ataupun ciptaan manusia, tapi datang dari berupa manusia itu sendiri, yaitu para wanita.
MASALAH KEBUDAYAAN
Di mata kuliah IBD, akan membahas banyak tentang permasalah yang ada di masyarakat. Tidak hanya membahas tentang masalah masyarakat yang bersifat umum, tapi tentunya juga bersifat khusus.
Masalah yang bersifat umum antara lain adalah masalah kebudayaan, masalah ras, masalah bahasa, masalah keagamaan, dan lain-lain.
· Masalah Kebudayan
Ada banyak masalah kebudayaan yang dialami di Indonesia, misalnya kebudayaan yang dirampas oleh negeri tetangga, masalah pelestarian kebudayaan yang mulai dipertanyakan masa depannya, ataupun masalah zaman modern yang mulai melupakan kebudayaan bangsa timur yang dimiliki oleh Indonesia.
Sebenarnya, jika ditelusuri semua masalah diatas memiliki keterikatan satu sama lain. Sebagai contoh, seandainya budaya kita lebih dilestarikan dan ditunjukkan lebih menonjol kepada masyarakat internasional, agar masyarakat internasional tahu tentang kebudayaan kita.
Dan seandainya kebudayaan kita dapat dikembangkan dan dilestarikan lebih baik lagi, maka secara otomatis masyarakat internsional akan mengetahui hal tersebut dan tidak akan terjadi pengakuan hak cipta budaya seperti yang dilakukan oleh negeri tetangga.
· Masalah Ras
Menurut saya, masalah ini tidak perlu di besar-besarkan sampai sedemikian rupa, karena menurut saya pada zaman dahulu masalah ini tidak terlalu menonjol. Contoh saja pada saat masa penjajahan. Semua masyarakat bersatu, entah dari golongan mana, ataupun ras mana. Yang jelas mereka hanya membela 1 nama yaitu, Indonesia.
Walaupun begitu, akhir-akhir ini memang sering muncul konflik yang mengatas namakan masalah ras. Seharusnya mereka yang terlibat konflik harusnya sadar, betapa kesatuan dan persatuan sebenarnya amatlah penting di zaman yang modern ini. Dan mereka harusnya juga malu terhadap pahlawan yang membela tanah air di masa lalu di zaman penjajahan, para pahlawan kompak berperang dan mengusir para penjajah.
· Masalah Bahasa
Bahasa terkadang menjadi konflik, padahal masalah bahasa sudah ada yang menegahi atau sudah ada jalan keluarnya. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang seharusnya sudah diketahui dan dimengerti oleh seluruh masyarakat Indonesia. Jadi, menurut saya masalah perbedaan bahasa sebnernya tidak perlu dibesar-besarkan seperti halnya masalah yang lainnya.
· Masalah Keagamaan
Mungkin masalah inilah yang seharusnya mendapat perhatian lebih. Akhir-akhir ini banyak sekali konflik dan perseturuan yang terjadi antara umat beragama. Entah karena memang mereka memegang teguh pendirian agamanya, ataupun mereka yang hanya bersifat sok jagoan.
Seharusnya mereka sebagai umat beragama, mengerti dan saling memahami antara kepentingan umat beragama. Yang agamanya yang sama, ataupun yang berbeda.
Setahu saya sebagai mahasiswa, sebenarnya setiap agama harusnya mempunyai sikap toleransi. Dan setahu saya juga, seharusnya ada sikap saling menghargai antar umat beragama.
Mungkin sikap-sikap itulah yang harusnya dimengerti dan dipahami oleh masyarakat Indonesia yang “hobi”nya hanya memerangi masyarakat beragama yang lain.
Bukankah hidup damai itu lebih indah bukan??
MANUSIA
Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan Y.M.E yang paling sempurna, yang paling indah, tapi juga paling mudah durhaka dan paling mudah merusak apa yang diciptakan Tuhan Y.M.E.
Kenapa bisa begitu???
Bisa demikian karena manusia adalah satu-satunya ciptaan Tuhan yang mempunyai akal dan pikiran, yang paling pintar dan selalu ingin tahu. Tapi terkadang rasa ingin tahu tersebut-lah yang menjadikan manusia sebagai mahluk yang paling mudah merusak.
Karena dengan rasa ingin tahu tersebut, manusia akan memperlakukan flora dan fauna yang juga merupakan ciptaan Tuhan seenaknya sendiri. Entah dijadikan bahan percobaan, ataupun dipenuhi untuk memenuhi keperluan hidup manusia itu sndiri.
Sebagai contoh, penebangan hutan adalah yanh paling umum dan sering terjadi. Penebangan hutan secar liar dan tidak menggunakan aturan akan menjadika hutan gundul, dan menjadi penyebab utama banjir sering terjadi.
Lalu pemburuan hewan liar, yang menjadikan hewan tersebut menjadi langka, bahkan sampai ada yang punah dan tidak dapat dijumpai lagi di seluruh pelosok dunia ini.
Untuk menyelesaikan masalah ini, harus ada kesadaran dari manusia itu sendiri, akan pentingnya menghargai sesama mahluk hidup. Dan melestarikan flora-fauna yang sudah terancam punah. Dan yang terpenting adalah bagaimana cara merawat dan memelihara flora-fauna tersebut, karena tanpa mereka, kita tidak akan bisa hidup dengan kebutuhan yang tercukupi.
Pada umunya manusia terdiri dari 4 unsur,yaitu :
· Jasad
Jasad adalah sesuatu bagian manusia yang berupa fisik. Dapat disentuh, dapat di pegang dan bentuknya nyata.
· Roh
Roh adalah bagian dari manusia yang berupa non-real. Tidak dapat disentuh atau dipegang. Bagi masy. terdahulu, ada yang menganggap roh sebagai sesuatu yang dapat disembah.
· Kesadaran diri
Kesadaran diri adalah bagian sifat dari manusia, yang sadar akan hal-hal yang sudah dilakukan dan hal-hal yang sudah terjadi pada diri manusia tersebut.
· Hayat
Hayat adalah bagian dari manusia yang juga non-real.
Manusia dibedakan menjadi tiga jika menurut pribadi, yaitu :
· I.D (identitas diri)
Identitas diri adalah hal yang paling dasar yang diakui dan dimengerti oleh manusia. Seperti contohnya nama, alamat, umur dan sebagainya. Identitas diri menunjukkan siapa manusia tersebut.
· Insting
Insting manusia sama sepertinya hewan, tetapi manusia masih dibatasi oleh akal dan pikiran. Jadinya manusia masih memiliki sopan santun dan tata krama dalam menggunakan instingnya.
· Ego
Manusia memiliki Ego, mementingkan diri sendiri. Bersifat lebih mementingkan diri sendiri daripada orang lain. Atau paling tidak, mementingkan keluarganya dibanding keluarga lainnya.