Senin, 01 November 2010

Manajemen dan Organisasi

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

I. Manajemen

· Pengertian dan Peranan Manajemen

Manajemen sumber daya manusia menurut Andrew E. Sikula (1981 : 145) dalam bukunya “Personal Administration and Human Resources Management” adalah manajemen yang diterapkan dalam bidang sumber daya manusia pada suatu organisasi, dengan kata lain manajemen sumber daya manusia adalah fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan) yang diterapkan dalam bidang sumber daya manusia (terhadap fungsi-fungsi operasional sumber daya manusia yang meliputi pengadaan, pengembangan, pengaturan balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahaan) terhadap tenaga kerja untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Enam fungsi operasional sumber daya manusia menurut George Milkovich dan Paul C. Nystrom, (Dale Yoder, 1981: 173) dalam bukunya “Personal Administration and Industrial Relation” adalah sebagai berikut :

1. Pengadaan ( Procrurement) yang berupaya untuk mendapatkan jenis dan jumlah karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan

2. Pengembangan (Develompment) yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan mereka melalui pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan prestasi kerja.

3. Pengaturan Balas Jasa (Compensation) adalah imbalan yang diterima seseorang (umumnya dalam bentuk materi dan uang) atau jasa-jasa yang diberikan dalam jabatannya. Besarnya gaji pokok atau upah ditentukan oleh besarnya nilai jabatan yang diukur melalui evaluasi jabatan (job evaluation).

4. Integrasi (Integration) merupakan usaha untuk mempersatukan kepentingan karyawan dan kepentingan organisasi, sehingga tercipta kerjasama yang baik dan saling menguntungkan.

5. Pemeliharaan (Manintenance) merupakan pemeliharaan temaga kerja yang berkualitas agar mereka mau tetap bekerja sama dan loyal terhadap organisasi.

6. Pemberhentian (Separation) yang merupakan putusnya hubungan kerja seseorang dengan perusahaan karena alasan-alasan tertentu, seperti kontrak kerja yang telah berakhir, pensiunan, pemecatan maupun pemberhentian atas keinginan karyawan itu sendiri.

Agar pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ini lebih jelas, di bawah ini dirumuskan dan dikutip yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu :

Malayu (Hal 10: 2000) mendefinisikan Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai berikut :
“ Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat”.

Selanjutnya Flippo (Malayu, Hal 11: 2000) memberikan definisi sebagai berikut:
“Personal management is the planning, oraganizing, directing ang controlling of the procurement, development, compensation, integration, maintenance, and separation of human resources to the end that individual, organizational and societal are accomplish”.

Definisi di atas menjelaskan bahwa manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi. pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.

Dari definisi tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

· Fokus kajian Manajemen Sumber Daya Manusia adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

· Karyawan adalah perencanaan, pelaku dan selalu berperan aktif dalam setiap aktivitas perusahaan.

Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang-orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia berperan penting dan dominant dalam manajemen. Manajemen Sumber Daya Manusia mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai berikut :

1. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job requirement, dan job evalution.

2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job.

3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.

4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.

5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.

6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijakan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.

7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.

8. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan.

9. Mengatur mutasi karyawan, baik vertical maupun horizontal.

10. Mengatur pension, dan pemberhentian karyawan.

Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi untuk memimpin unsure manusia ini sangat sulit dan rumit. Tenaga kerja manusia selain mampu, cakap dan terampil, juga tidak kalah pentingnya kemauan dan kesungguhan mereka untuk bekerja efektif dan efesien. Kemampuan dan kecakapan kurang berarti jika tidak diikuti moral kerja dan kedisiplinan karyawan dalam mewujudkan tujuan.

· Latar Belakang dan Sejarah Manajemen


Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen.beberapa penulis melacak perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedangan Sumeria dan pembangun piramid Mesir. Para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri, dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong ungtuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen.Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku Ekonomi klasik seperti Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber daya| pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga.Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.Pada pertengahan abad 19,Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan,motivasi,struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen.Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain.Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi.Riset operasi, sering dikenal dengan"Sains Manajemen",mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi


· Fungsi dan proses manajemen

· Kegiatan Perencanaan

1. Penetapan Tujuan

Dalam menetapkan tujuan dan sasaran harus realistic, memiliki tujuan yang jelas, terukur, terdapat kesepakatan bagi yang terlibat dan mempunyai kerangka waktu.

2. Perencanaan

Perencanaan dapat diartikan sebagai permalan masa yang akan datang dan perumusan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bentuk dari perencanaan berupa perencanaan prosedur, perencanaan metode kerja, perencanaan standar pengukuran hasil, perencanaan anggaran biaya, perencanaan kegiatan dan jadwal.

Perencanaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

- Perencanaan Umum

- Perencanaan Partisipatif

Perencanaan merupakan alat manajemen, sehingga perencanaan harus mampu menjadi pandua strategis dalam mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggaraan negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. SPPN bertujuan mendukung koordinasi antar pelaku pembnagunan, menjamin terciptanya integrasi, sinkrinisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, anatr fungsi pemerintah maupun antar pusat dan daerah. Selain itu juga mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Proses Perencanaan

- Proses Politik

- Proses Teknokratik ® perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional

- Proses Partisipatif ® melibatkan masyarakat

- Proses Bottom-Up dan Top-Down

Tahap Perencanaan

- Penyusunan Rencana

- Penetapan Rencana

- Pengendalian Pelaksanaan Rencana

- Evaluasi Kinerja

Penyusunan dan Penetapan PJP

Merancang rencana dengan proses teknokratik oleh Bappenas atau Bappeda. Musrenbang denga bahan Rancangan Rencana dengan melibatkan masyarakat atau stakeholders. Penyusunan Rencana Akhir dan dilanjutkan dengan Penetapan Rencana (RPJP Nasional ® UU, RPJP Daerah ® Perda)

Penyusunan dan Penetapan RPJM

Dirancang oleh Bappenas/da dan Kemen/Lemb/SKPD yang kemudian digunakan sebagai pedoman penyusunan rancangan RKP/RKPD

Penyusunan dan Penetapan RKP/D

Digunakan sebagai pedoman penyusunan rancangan APBN

3. Pengorganisasian

Kegiatan ini berujuan melakukan pengaturan dari peneglompokan kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

· Kegiatan Pelaksanaan

1. Pengisian Staf

Sesuai tidaknya pelaksanaan suatu proyek, sanagt didukung oleh personil yang berkompeten dan profesional dibidangnya.

2. Pengarahan

· Kegiatan Pengendalian

1. Pengawasan

Pengawasan diartikan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa pelaksanaan proyek sesuai dengan prosedur atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Pengendalian

Esensi pengendallian adalah membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang telah terjadi. Pemantauan kegiatan adalah membandingkan antara standar dari rencana dengan hasil yang telah dicapai. Sehingga bila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan rencana perlu dilakukan tindakan perbaikan

3. Koordinasi

· Ciri-ciri manajer profesional

Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan manajerial yakni:

1)Berbudaya korporat : transparansi, independensi, responsif, akuntabilitas, dan kejujuran.

2)Dukungan manajemen puncak.

3)Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi.

4)Berorientasi ke masa depan dengan pendekatan holistic.

5)Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.

6)Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.

7)Dilakukan secara terencana/terprogram.

8)Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.

9) Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan unit yang memiliki :

a) kompetensi atau keakhlian dan pengalaman panjang di bidangnya.

b) sifat haus pada tantangan-tantangan.

c) sikap dan ketrampilan inovatif, kreatif, inisiatif dan efisien.

d) integritas tinggi.

e) sifat menghargai profesi lain.

f) sifat yang selalu siap menghadapi setiap resiko.

g) bertanggungjawab atas setiap kata dan perbuatannya.

10) Penggunaan teknologi tepatguna.

11) Kepemimpinan dalam membangun komitmen.

12)Partisipasi aktif semua anggota.

13)Kerjasama Tim.

14)Pemberian penghargaan pada tiap karyawan yang berprestasi (kompensasi termasuk peluang pendidikan-pelatihan lanjutan dan promosi karir).

15)Persuasi pada karyawan yang kurang berprestasi untuk menjadi yang terbaik melalui konsultasi-bimbingan dan pendidikan-pelatihan bersinambung.

· Keterampilan manajemen yang dibutuhkan

Dari berbagai sumber yang saya temukan dan saya baca, ditambah informasi dari orang-orang yang sudah cukup berpengalaman di dunia kerja. Untuk saat ini ada 8 keterampilan yang wajib di penuhi, yaitu :

1. Keterampilan bahasa asing
Pada jaman modern seperti ini, penguasaan bahasa asing sudah menjadi syarat mutlak di semua perusahaan ketika mereka membuka lowongan pekerjaan. Karena itu, mereka yang menguasai bahasa asing seperti Inggris, Jepang, China, Jerman dan Perancis, acapkali lebih disukai dan diprioritaskan dalam ujian saringan masuk di sebuah perusahaan. Bidang kerja spesifik yang masuk kategori ini misalnya penterjemah, diplomat dll.

2. Keterampilan teknis tentang mesin
Saat ini, teknologi adalah mutlak diperlukan di semua bidang usaha. Bagian instalasi yang memperbaiki sebagian besar jaringan listrik suatu gedung, peralatan elektronik maupun merakit komputer. Insinyur, bagian telekomunikasi, ahli otomotif, ahli transportasi adalah sebagian diantara bidang kerja yang masuk dalam kategori ini.

3. Keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia
Umumnya, perusahaan yang mempunyai pegawai lebih dari satu orang, tentu mempunyai masalah yang berhubungan erat dengan bagaimana melakukan interaksi timbal balik di perusahaan itu. Sehingga sudah pasti, sukses sebuah perusahaan sangat bergantung pada bagaimana para pegawai di semua lini perusahaan itu dapat saling bekerja sama. Mereka yang bergerak di bidang kerja ini umumnya memang memahami dan menangani segala kebutuhan para pekerja di suatu perusahaan.

4. Keterampilan di bidang pemrograman komputer
Perusahaan masa kini telah sangat bergantung pada sistem komputerisasi yang canggih. Itulah sebabnya, mereka membutuhkan orang-orang yang mengerti secara detil seluk beluk program komputer. Jika Anda mempunyai keterampilan berupa penguasaan seluk beluk tentang HTML, Visual Basic, Unix atau SQL Server, Anda akan menjadi salah satu aset besar perusahaan dan berpeluang meningkatkan karir Anda.

5. Keterampilan mengajar
Sebagai bagian dari komunitas modern yang selalu berkembang setiap waktu, perusahaan masa kini kerap menginginkan anak buahnya mempuanyai pengetahuan yang multi dimensi, bahkan yang bukan bidang kerjanya. Sebab itu, kini banyak perusahaan menggaji pengajar khusus untuk meberikan kursus tambahan bagi karyawannya, misalnya perpajakan, bisnis manajemen, pelayanan sosial atau manajemen administrasi. Mereka yang memiliki pengetahuan multi disipliner semacam ini biasanya kerap ‘dikejar’ banyak perusahaan untuk memberikan ’short course’ bagi pegawai mereka.

6. Keterampilan manajemen keuangan
Seperti juga dalam keluarga, perusahaan juga membutuhkan perencanaan keuangan yang sistematis untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya. Banyak perusahaan seringkali mendatangkan konsultan manajemen, investasi dan perencanaan keuangan yang ideal bagi masa depan perusahaan mereka. Oleh karena itulah, Anda yang mempunyai kemampuan di bidang akuntansi, perencana keuangan atau bisnis dan investasi, akan selalu menjadi incaran perusahaan-perusahaan.

7. Keterampilan ilmu kimia dan matematika
Banyak sekali kemajuan besar di dunia ini tercipta dari beragam penemuan di bidang kimia dan obat-obatan. Oleh karena itu, kebutuhan pasar kerja terhadap sumber daya manusia di bidang kimia, fisika, biologi ini akan selalu tinggi dan tidak akan pernah surut. Bidang kerja yang termasuk di dalamnya misalnya apoteker, ahli pangan dan obat-obatan, peneliti, dll.

8. Keterampilan memecahkan masalah
Berbagai tugas yang kita hadapi setiap harinya, baik secara personal dan juga dari segi bisnis merupakan hal yang kompleks yang kerap terjadi. Mereka yang mampu mengidentifikasi berbagai masalah, mencari solusi, membuat keputusan-keputusan yang efektif adalah nilai tambah yang paling dicari perusahaan. Yang masuk dalam kategori ini misalnya bidang kerja bisnis administrasi, konsultan manajemen, administrasi negara, ilmu pengetahuan, obat-obatan atau insinyur.

II. Organisasi

· Definisi organisasi

1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih

Jadi, menurut saya (sebagai mahasiswa yang mendapat banyak sumber) organisasi adalah suatu kelompok yang terdiri dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

· Pentingnya mengenal organisasi

Menurut saya, mengenal organisasi sangatlah penting. Kenapa??

Karena saat dewasa nanti, kita mau-tidak mau akan dihadapkan pada banyak organisasi yang akan kita ikuti atau kita masuki.

Sebagai contoh, yang paling mudah adalah saat kita berumah tangga. Di lingkungan sekitar rumah pasti akan ada organisasi RT/RW yang kita akan ikuti. Belum lagi di dunia perkantoran, pastinya ada beberapa organisasi yang akan kita ikuti. Entah organisasi yang berasal dari kantor kita sendiri, atau dari luar kantor tersebut.

Jadi menurut saya, organisasi memang sangat penting. Bahkan kalu bisa diperkenalkan kepada masyarakat luas sejak dini. Maksudnya adalah supaya masyarakat di masa depan nanti sudah biasa berorganisasi, dan sudah punya pengalaman berorganisasi. Walaupun itu hanya organisasi di sekolah, ataupun remaja karang taruna di tempat tinggal kita sendiri.

· Bentuk-bentuk organisasi

Menurut pola hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut: :

o Bentuk Organisasi Garis

Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.

(+)Kebaikannya;

Ø Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.

Ø Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.

Ø Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.

(-)Keburukannya;

Ø Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau hancur.

Ø Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.

Ø Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

o Bentuk Organisasi Fungsional

Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.

(+)Kebaikannya;

Ø Pembidangan tugas-tugas jelas.

Ø Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.

Ø Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.

(-)Keburukannya;

Ø Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.

Ø Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.

o Bentuk Organisasi Garis dan Staff

Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.

(+)Kebaikannya;

Ø Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.

Ø Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.

Ø Perwujudan “the right man in the right place”lebih mudah terlaksana.

(-)Keburukannya;

Ø Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangun

Ø Karena susunan organisasinya yang koompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen.

o Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff

Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.

· Prinsip-prinsip organisasi

Taylor menuliskan hasil penelitiannya tentang manajemen pabrik di Amerika Serikat, Henry Fayol, orang Perancis, mengkonsolidasikan prinsip-prinsip organisasinya. Meskipun mereka menulis pada waktu bersamaan, focus dari Taylor dan Fayol cukup berbeda. Ide – ide Taylor didasarkan atas penelitian ilmiah, sedangkan Fayol menulis atas dasar pengalamannya bertahun-tahun sebagai seorang praktisi eksekutif. Fayol mencoba mengembangkan prinsip – prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer dari semua tingkatan organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer. Sedangkan Taylor memusatkan perhatian pada tingkat yang paling rendah dari organisasi manajemen, yaitu tingkat paling rendah dari sebuah pabrik (shop level management).

Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara universal dan dapat diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas. Banyak dari prinsip organisasi tersebut, meskipun kurang keuniversalannya, diikuti secara luas oleh para manajer dewasa ini:

1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.

2. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.

3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.

4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.

5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.

6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.

7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.

8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.

9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.

10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.

11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan

12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti

13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras

14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku)

· Sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi

Menurut saya ada beberapa faktor keberhasilan ataupun kegagalan dalam berorganisasi, yaitu :

(+)keberhasilan :

ü Jujur antar anggota organisasi

ü Ketua dapat mengendalikan organisasi

ü Tidak ada monopoli dari anggota organisasi

ü Bertanggung jawab dalam setiap tugas di organisasi

(-)kegagalan :

ü Antar anggota saling meremehkan

ü Tidak menghargai anggota organisasi yang lain

ü Anggota organisasi tidak bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing

ü Anggota tidak menghormati/menghargai ketua organisasi


sumber :